BisnisOnlineAja.xyz – Beberapa hari yang lalu puluhan driver ojol serbu rumah pelanggan setelah menerima rating buruk dan perkataan kasar.
Video driver ojol serbu rumah pelanggan pun seketika menjadi viral dan menjadi obrolan panas di kalangan netizen.
Tidak hanya para driver, ternyata kisah dibalik driver ojol serbu rumah pelanggan juga bikin netizen geram lantaran kata-kata sang penumpang yang sangat kasar dan bikin miris.
Lantas seperti apa detik-detik penyerbuan rumah pelanggan dan apa alasan dibalik gerakan solidaritas para ojol Cirebon tersebut?
Daftar Isi
Aksi Kompak Driver Ojol Serbu Rumah Pelanggan
“DRIVER GOBLOG! UDAH DIKASIH ALAMT… EMANG DASAR GOBLOG, NGGAK MAU B ACA… UDAH DIKASIH ALAMAT… YA TETEP GOBLOG AJA,” begitulah review yang memulai kisah ini.
Review tersebut juga disertai dengan bintang satu yang dikabarkan dapat mengancam karir dan pemasukan sang supir.
Puluhan driver yang tidak terima pun langsung merapat dan mendatangi rumah sang penumpang untuk menuntut pertanggung jawaban atas kata-katanya.
Tidak tanggung-tanggung, puluhan atau bahkan ratusan driver terlihat mengerubungi rumah penumpang. Terlihat pula mobil polisi dan beberapa petugas bersiaga di tempat.
Driver Ojol Serbu Rumah Pelanggan Jadi Pembelajaran
Penyerbuan tersebut ternyata hanya ekor dari permasalahan yang lebih besar, begitulah sentimen para driver yang ikut berkomentar di video tersebut.
Mereka menjelaskan tim administrasi lebih peduli terhadap keluhan pelanggan ketimbang driver sendiri ketika terjadi konflik.
“Terkadang… Admin nya Ojol itu.. hanya mendengar keluhan customer nya aja… Keluhan driver nya gak mau di dengar…. Gw sebagai driver juga suka kecewa…. Kadang saya dapat orderan gak jelas…
Trus di akhir saya komplain dan saya kasih bintang 1…. Bukan di kasih solusi… Malah orderan di antepin… Kan konyol….” begitulah pengakuan @fitttriahh yang mengaku sebagai ojol.
Penutup
Para driver yang menerima tekanan pekerjaan yang semakin berat dan pelanggan yang seenaknya membuat netizen berpihak kepada para ojol.
Selain itu, terbongkar pula seperti apa kondisi manajemen yang lebih peduli pada pelanggan ketimbang orang-orang yang bekerja keras untuk perusahaannya.
Semoga kejadian ini membuat kisa semakin bijak dan menyadari bahwa semua orang memiliki beban hidup masing-masing dan harus dihargai.
***