Investasi properti syariah yang semakin berkembang beberapa tahun terakhir telah menjadi pilihan favorit berbagai kalangan masyarakat maupun investor yang hendak berinvestasi. Bagaimana tidak, sistem syariah yang dulu hanya digunakan oleh pihak perbankan turut diusung dalam dunia investasi properti yang tak kalah menarik.
Secara garis besar, sistem syariah ini telah mengubah pihak bank konvensional menjadi bank syariah. Seperti yang Anda ketahui, bank konvensional umumnya mengambil bunga kepada seluruh nasabah terkait. Akan tetapi, prinsip ini kemudian berubah dan disesuaikan dengan syariat Islam. Artinya, sistem syariah yang digunakan bertujuan untuk menghapus riba berupa pembayaran bunga.
Tentu saja, prinsip semacam ini cukup menarik perhatian sebagian besar masyarakat. Terutama para investor yang hendak melakukan investasi properti syariah. Kendati demikian, setiap tindakan investasi yang dijalankan sudah pasti memiliki risiko dan keuntungannya masing-masing. Baik itu investasi dalam skala besar maupun kecil. Namun, tentu saja itu semua tergantung oleh pilihan tiap investor bersangkutan.
Ketahuilah, investasi properti syariah yang dijalankan tanpa ilmu bisa jadi investasi yang gagal. Jadi jangan heran jika ada banyak bisnis properti semacam ini yang mengalami kebangkrutan meski memiliki modal cukup besar.
Padahal, investasi properti berbasis syariah ini memiliki kemungkinan kecil mengalami kebangkrutan karena menerapkan ketentuan sesuai aturan agama. Artinya, kesepakatan yang terjadi telah memenuhi hak kedua belah pihak terkait.
Daftar Isi
Apa yang dimaksud investasi properti syariah?
Tahukah Anda, investasi properti syariah ini muncul sebagai salah satu pilihan investor, khususnya Anda yang ingin membeli sebuah bangunan rumah untuk tujuan investasi. Umumnya investasi semacam ini dijalankan tanpa melalui pihak ketiga atau pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Fokus dari investasi properti syariah ini hanya berupa skema kepemilikan rumah dengan akad sesuai syariat Islam.
Bisa dikatakan, properti syariah merupakan transaksi yang murni berupa bisnis jual beli uang tunai ataupun kredit antara pihak pengembang dan konsumen. Hal ini tidak sama dengan KPR secara konvensional karena konsumen properti berbasis syariah tidak akan dikenakan biaya administrasi apapun.
Diketahui, investasi properti syariah merupakan investasi yang dilakukan atas dasar aturan agama. Di mana, semua tindakan yang Anda lakukan harus sesuai anjuran sekaligus ketentuan agama, termasuk soal pembelian rumah yang hendak digunakan sebagai investasi.
Konsep semacam ini tentu sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya, ada banyak pengembang yang telah mengusung prinsip syariah untuk pembelian rumah tinggal.
Tujuan penerapan syariat Islam dalam investasi properti syariah
Awalnya, investasi properti berbasis syariah mulai muncul dari kesadaran masyarakat soal betapa berisikonya investasi KPR konvensional beserta dosa akibat riba. Salah satu risiko yang bisa ditimbulkan oleh KPR konvensional adalah harta yang tersedot habis saat mengalami kebangkrutan.
Sesuai dengan namanya, properti syariah umumnya menetapkan sistem keuangan dengan prinsip syariat Islam tanpa adanya pembebanan bunga kepada para nasabah. Selain itu, investasi ini juga harus menguntungkan semua pihak terkait. Di samping itu pula, investasi ini harus bisa diarahkan untuk memiliki return yang dinilai baik dan halal serta berkesinambungan dalam jangka panjang maupun pendek.
Jika ditelaah lebih lanjut, kegiatan investasi semacam ini telah dilakukan oleh banyak orang. Misalnya, seorang ibu yang merawat anaknya dengan harapan anaknya nanti menjadi sukses dan membahagiakannya setelah dewasa nanti. Inilah yang dianggap sebagai bentuk investasi.
Setiap tindakan yang dilakukan dengan pengorbanan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan juga dianggap sebagai bentuk investasi. Adapun beberapa prinsip yang sebenarnya harus dipegang dalam menjalankan investasi syariah adalah usaha yang dijalankan bukan usaha yang hukumnya haram. Baik bentuk ataupun caranya harus jauh dari kata haram ataupun tidak sesuai dengan aturan agama.
Tak lupa pula, hasil yang didapatkan dari investasi pun harus dibagi secara adil sesuai porsi masing-masing pihak. Begitu pun saat terjadi kerugian, maka pihak-pihak terkait juga harus merasakannya bersama.
Investasi pun harus dilakukan secara jelas, transparan, dan tanpa paksaan sehingga tak ada yang merasa dizalimi maupun menzalimi.
Perlu digarisbawahi, prinsip syariah yang diterapkan di berbagai bidang ini sebenarnya bertujuan supaya semua pihak yang terlibat dalam kegiatan investasi bisa diuntungkan dan menjalin hubungan yang baik. Tak lupa pula, prinsip tersebut dilakukan agar mendapat penghasilan yang halal secara agama.
Keuntungan investasi properti syariah
Ada begitu banyak jenis investasi yang dikenal oleh masyarakat. Mulai dari investasi emas, deposito, saham, hingga properti. Tentu saja, dari beberapa investasi tersebut memiliki berbagai keuntungan yang berbeda, termasuk investasi properti syariah seperti berikut ini.
Memiliki risiko yang terbilang rendah
Siapa sangka, investasi properti syariah memiliki risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi berupa saham ataupun. Pasalnya, pergerakan nilai properti tak secepat kenaikan saham di bursa efek. Tentu saja, model investasi semacam ini sangat cocok untuk investor yang tak ingin mendapatkan risiko terlalu tinggi.
Nilai tambah lebih besar
Para ahli investasi berpendapat, bahwa investasi properti memiliki nilai tambah yang lebih besar. Nilai tersebut berasal dari pengembangan pembangunan, di mana suatu properti dibangun di atas sebidang tanah kosong yang diharapkan mampu menghasilkan keuntungan berlipat.
Keuntungan meningkat seiring berjalannya waktu
Tak bisa dipungkiri, bahwa properti selalu memiliki nilai yang meningkat di setiap tahunnya. Tentu saja, hal ini berlaku untuk sistem properti apa pun seperti sewa, kontrak, maupun jual. Bukan itu saja, investasi properti syariah juga bisa dijadikan aset di hari tua. Bahkan, tak sedikit orang yang menganggap bahwa investasi satu ini bisa dijadikan wadah pengalokasian dana di masa muda yang paling tepat.
Investasi dengan wujud yang terlihat
Tak seperti saham ataupun deposito, investasi properti terlihat dengan jelas bentuk dan wujudnya. Inilah salah satu alasan mengapa ada banyak orang yang berminat untuk melakukan investasi di dunia properti.
Bentuk investasi jangka panjang
Investasi properti syariah memiliki nilai jangka panjang sehingga tepat untuk dijadikan peluang dalam mengalokasikan sebagian dana yang dimiliki dibanding dengan investasi emas atau deposito. Bukan itu saja, sifat dari properti satu ini adalah mampu bertahan dari tahun ke tahun dan tidak akan mengurangi harga jualnya.
Bahkan bisa dibilang harga jual dan beli tergolong sangat menguntungkan. Kendati dimiliki dalam jangka yang sangat panjang, bisa dipastikan keuntungan yang diperoleh nantinya bernilai cukup tinggi.
Menghasilkan pendapatan tetap
Apabila Anda bertindak sebagai seorang investor yang ingin mendapatkan penghasilan tetap, tak ada salahnya untuk memanfaatkan investasi properti semacam ini. Seperti yang diketahui, seorang investor bisa menyewakan properti miliknya dengan harga sewa sesuai keinginan ataupun kebutuhan. Nah, pembayaran dari sewa properti inilah yang dianggap sebagai penghasilan tetap bagi investor terkait.
Bukan itu saja, harga sewa dari tahun ke tahun sudah bisa dipastikan semakin naik. Dengan demikian, penghasilan Anda pun turut meningkat. Artinya, investasi properti syariah memang bisa dijadikan passive income yang cukup menjanjikan.
Demikian tadi ulasan singkat mengenai investasi properti syariah yang mulai dilirik banyak orang karena memiliki keuntungan menggiurkan. Bagaimana, Anda tertarik untuk menggeluti instrumen investasi satu ini?