Mengulik Strategi Penerapan Investasi Jangka Pendek di Era Millennial

Investasi jangka pendek kerap dijadikan opsi terbaik untuk menjaga aset keuangan, selain investasi jangka panjang yang juga tak kalah populer di kalangan masyarakat. Pada dasarnya, investasi memang telah menjelma jadi suatu kegiatan yang cukup diminati beberapa tahun belakangan. Jadi tak heran jika semakin banyak instrumen yang disediakan. Baik itu berupa obligasi, emas, hingga reksa dana.

Meski demikian, setiap orang tetap memiliki tujuan masing-masing saat berinvestasi. Termasuk investasi jenis jangka pendek.

Lantas, apa sebenarnya pengertian dari investasi bersifat jangka pendek tersebut dan seperti apa strategi penerapannya di era millennial seperti sekarang?

Apa yang dimaksud dengan investasi jangka pendek?

investasi jangka pendek

Menurut Investopedia, investasi secara jangka pendek merupakan instrumen investasi yang sifatnya sementara dan biasanya lebih mudah ditarik dalam jangka waktu pendek sesuai namanya. Intinya, investasi satu ini memang tak mengacu pada jangka panjang sehingga bisa dicairkan kapan saja.

Rata-rata para investor akan mencairkan investasi jenis jangka pendek ini menjadi uang tunai dalam waktu sekitar 3 hingga 12 bulan. Kendati bersifat sementara, investasi jenis ini bisa dijadikan salah satu strategi terbaik untuk para investor.

Tahukah Anda, melakukan investasi secara jangka pendek bisa membuat seseorang mengambil keuntungan dari kenaikan suku bunga yang nyatanya memang berubah seiring berjalannya waktu.

Tentu saja, investasi ini berbeda dengan investasi jangka panjang yang umumnya bisa lebih dari satu tahun. Oleh sebab itulah, setiap orang bisa dipastikan memiliki tujuan yang berbeda ketika hendak berinvestasi, baik itu dalam jangka panjang maupun pendek.

Apa saja kelebihan dan kekurangan dari berinvestasi secara jangka pendek?

investasi

Anda pasti memahami bahwa setiap investasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan investasi yang dilakukan dalam jangka pendek.

Berikut beberapa keunggulan beserta kelemahan yang akan Anda dapatkan jika menerapkan instrumen investasi satu ini.

BACA JUGA  Contoh Investasi Jangka Pendek yang Populer di Kalangan Masyarakat

Kelebihan

Berdasarkan penelitian, kelebihan pertama yang bisa Anda dapatkan melalui investasi secara jangka pendek adalah fleksibilitas dalam mencairkan uang. Pasalnya, investor tak perlu repot menunggu aset yang ditanam selama ini ‘matang’ untuk bisa dikonversikan menjadi uang tunai.

Bukan itu saja, investor juga bisa mengambil keuntungan yang besar dalam waktu relatif singkat. Dengan begitu, investasi semacam ini sangat cocok untuk Anda yang tak ingin menunggu waktu terlalu lama demi mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut.

Namun ingat, Anda tetap harus memperhatikan berbagai cara yang tepat untuk berinvestasi jangka pendek supaya tidak salah dalam memutuskan langkah.

Kelemahan

Mengingat investasi ini hanya bersifat jangka pendek, maka setiap investor wajib memiliki keahlian dan mau meluangkan waktu lebih banyak dalam memonitor setiap pergerakan nilai investasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tempat dan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan jual beli.

Inilah yang kemudian dikatakan sebagai salah satu poin minus dari instrumen investasi dalam jangka pendek. Tak hanya itu, pajak dan inflasi sangat berpotensi mengurangi nilai return.

Berbagai jenis investasi dalam jangka pendek

jenis investasi

Ada beberapa jenis instrumen investasi yang cukup populer, di antaranya sebagai berikut:

Reksa dana

Jenis investasi satu ini kerap jadi opsi para investor pemula. Pasalnya, saat ini sudah semakin banyak aplikasi ataupun situs yang bisa digunakan untuk membeli reksa dana online.

Umumnya, ada empat jenis reksa dana seperti, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan juga reksa dana saham.

Bila Anda berminat untuk investasi secara jangka pendek, reksa dana bisa jadi salah satu opsi terbaik. Bukan sekadar mudah digunakan, reksa dana juga memudahkan Anda saat ingin melakukan diversifikasi portfolio investasi.

Deposito

Bukan hanya reksa dana, Anda pun bisa menggunakan deposito untuk berinvestasi. Bila dibandingkan dengan reksa dana, risiko yang ditawarkan oleh deposito jauh lebih rendah.

Di samping memiliki risiko cukup rendah, deposito juga bisa ditemui hampir di semua jenis lembaga keuangan atau perbankan. Ketika Anda menyimpan sejumlah uang ke dalam bank, maka bisa dipastikan nilainya bakal mengalami kenaikan karena adanya bunga.

Meski demikian, Anda juga harus mampu menentukan waktu yang tepat untuk menyimpannya ke dalam bank terkait. Mulai dari jangka waktu tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun tentu semua tergantung dari kebutuhan tiap-tiap investor.

BACA JUGA  Investasi Leher ke Atas Tung Desem Waringin, Antiboncos!

Namun sayangnya, deposito memiliki kelemahan. Salah satunya adalah bunga yang didapatkan tidak terlalu kuat untuk mengalahkan inflasi yang bisa dipastikan selalu terjadi di setiap tahun.

P2P lending

Siapa sangka, berinvestasi melalui P2P lending juga bisa dijadikan opsi terbaik jika memang Anda hanya ingin berinvestasi dalam jangka pendek. Apalagi, saat ini sudah semakin banyak perusahaan fintech yang telah diawasi oleh OJK secara langsung.

Melansir dari laman OJK, ada beberapa perusahaan yang telah resmi berada di bawah naungan mereka seperti, Investree, Danamas, Uang Teman, Amartha, Kredit Pintar, dan lain sebagainya.

Anda cukup pilih salah satu di antaranya, kemudian mulailah berinvestasi. Nantinya, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman yang telah ditentukan.

Strategi jitu investasi dalam jangka pendek yang perlu diketahui investor

tips investasi

Setelah Anda memahami seluruh rangkaian pembahasan soal investasi di atas, pastinya Anda mulai tertarik untuk mencobanya bukan?

Nah, sebelum memutuskan untuk mengambil langkah, sebaiknya perhatikan dulu beberapa strategi jitu di bawah ini.

Menentukan instrumen investasi yang paling tepat

Anda tak boleh sembarangan memilih instrumen investasi. Pastikan, Anda telah mempelajari setiap instrumen yang ada. Mulai dari kerugian, keuntungan, dan juga sistem kerja yang diterapkan.

Setelah Anda mempelajarinya satu per satu, maka Anda akan paham mana instrumen yang paling cocok untuk digunakan sesuai kebutuhan masing-masing. Di samping itu pula, jangan lupa untuk selalu melakukan pemantauan atas aset keuangan yang dimiliki setelah menentukan instrumen investasi tertentu.

Jangan ragu melakukan diversifikasi

Tahukah Anda, strategi diversifikasi portfolio jadi salah satu strategi penerapan investasi secara jangka pendek yang paling tepat. Tujuannya untuk melindungi aset keuangan yang dimiliki dari berbagai risiko kerugian.

Contohnya, Anda telah berinvestasi pada instrumen reksa dana. Akan tetapi, mendadak harga saham mengalami penurunan sehingga memaksa Anda melakukan diversifikasi portfolio.

Oleh sebab itu, Anda bisa membagi aset menjadi 40% untuk reksa dana dan 60% untuk P2P lending. Tentu saja, kondisi semacam ini tetap bisa Anda ubah lagi sesuai situasi dan kondisi.

Tidak perlu panik

Perlu Anda ketahui, kunci utama berinvestasi adalah tidak mudah panik. Meski suatu saat nanti nilainya mengalami penurunan, Anda tak perlu terburu-buru untuk menjualnya. Pasalnya, Anda tak pernah tahu kondisi ke depannya seperti apa.

Demikian penjelasan mengenai investasi jangka pendek beserta strategi penerapan yang paling tepat. Jadi, apakah Anda sudah semakin tertarik melakukan investasi semacam ini? Jika iya, pastikan segalanya telah terencana dengan baik untuk meminimalkan segala bentuk risiko yang bisa saja terjadi. Semoga sukses!

 

Leave a Comment